Si Paling Tersakiti.

Makassar, 07 November 2022
05:05 ditengah kesunyian

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada para sahabat yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah Ra. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ” قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ”. أخرجه مسلم و أحمد وغيرهم
Artinya:
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: “Tahukah Kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?” Para sahabat menjawab: “Di kalangan kami, muflis itu adalah seorang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda”.

Nabi bersabda: ‘Muflis di antara umatku itu ialah seseorang yang kelak di Hari Kiamat datang lengkap dengan membawa pahala ibadah shalatnya, ibadah puasanya dan ibadah zakatnya.

Di samping itu dia juga membawa dosa berupa makian pada orang ini, menuduh yang ini, menumpahkan darah yang ini serta menyiksa yang ini. Lalu diberikanlah pada yang ini sebagian pahala kebaikannya, juga pada yang lain.

Sewaktu kebaikannya sudah habis padahal dosa belum terselesaikan, maka diambillah dosa-dosa mereka itu semua dan ditimpakan kepada dirinya. Kemudian dia dihempaskan ke dalam neraka. (HR Muslim, Ahmad, dan lain-lain)
Orang yang rugi adalah orang yang dia beramal kebaikan, ia sholat fardhu, sholat sunnah,puasa, puasa sunnah, shodaqoh, zakat dll. Tetapi dia lupa atas tugas dia kepada sesama manusia dia lupa bagaimana cara bermuasyara (berhubung dengan sesama hamba) 
Bagi seorang hamba memiliki dua macam tugas yang harus dia kerjakan
-Haqqullah (Haknya Allah SWT) 
-Haq Adami (Haknya manusia) 
Kedua tugas ini dia harus memenuhi semua hak tersebut
-haqqullah yaitu tugas dia harus mengerjakan perkara yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi laranganya jika dia belum bisa melakukan maka di akhirat haq Allah SWT bisa memberikan ampunan atau menyiksanya. 
-haq adami yaitu hak sesama manusia yang harus dia tunakan sesuai dalam hadits dari Abdullah bin Amru, bahwa Nabi Salallahu’alaihi wasallam bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

“Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah” (HR. Bukhori 9)

Di dalam riwayat lain dari Fadhalah bin Ubaid, bahwa Nabi Salallahu’alaihi wasallam bersabda:

الْمُؤْمِنُ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا وَالذُّنُوبَ

“Seorang mukmin adalah orang yang membuat orang lain merasa aman atas harta dan jiwa mereka. Dan seorang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan kesalahan dan perbuatan dosa.” (HR. Ibnu Majah 3924)

Setelah mengetahui bahwa setiap orang harus menunaikan haqqullah dan haq adami mungkin muncul dibenak kita sebuah pertanyaan Kenapa kita harus menjaga hubungan kepada sesama manusia.? Bukannya cukup menjaga hubungan kepada Allah SWT? 
Sebelum saya menjawab pertanyaan ini mari kita memperhatikan firman Allah SWT di dalam al-quran

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِي-

Artinya, “Laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’,” (Surat Al-Baqarah ayat 43).

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟-
 بِٱلصَّبْرِ

Artinya : Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
 (QS. Al-' Ashr:3)

Dari dua ayat tersebut kita bisa mengamalkan jika ada orang lain, maka dari itu kita selalu berhubungan terhadap manusia jika hubungan kita terhadap orang lain tidak baik atau haq adami kita tidak tunaikan maka orang-orang akan menjauhi kita ketika orang menjauhi kita dikarenakan sikap kita sendri maka kita tidak bisa mengamalkan ayat tersebut ibadah kita akan kurang maksimal kita akan susah ikut amalan berjama'ah. 
Maka jawaban kenapa kita harus menjaga hubungan sesama manusia yaitu karena jika kita ingin mengamalkan agama secara sempurna maka kita butuh kerjasama dengan orang lain kita tidak bisa melakukan dengan sendri. 
Terkadang kita sibuk menilai sikap orang terhadap diri kita tanpa kita perna menilai sikap kita kepada orang lain. Ketika orang lain bersikap buruk kepada kita,
Kita sibuk marah atau merasa tidak dihargai atau merasa paling tersakiti tanpa ada introspeksi diri (muhasabah diri). 
Maka dari itu mari kita sama-sama memperbaiki hubungan kita kepada orang lain 
والله عالم بشواب... 

al-faqir ila rohmati robbi


Komentar

Postingan Populer